[Singaraja – Bali] Air Terjun Sekumpul

Hai, ini lanjutan perjalana gw selama liburan kemarin di Bali yang sebelumnya hiking ke Gunung Batur melihat indahnya matahari terbit yang tentunya itu keren banget. Di Singaraja (rumah gw) bingung juga mau kemana, temen-temen uda pada gendong anak, bengong sendirian di rumah itu ga enak juga dan kurang produktif. Bangun pagi, ibu pergi ke kantor, bapak pergi, adek pergi ke kampus, dan gw duduk sendirian menatap layar tv yang isinya gossip artis, yang harga beritanya tak lebih dari harian lampu merah.

 Pagi cerah dengan suara burung di depan rumah yang hampir setiap hari berkicau tanpa false sedikitpun, berbeda jauh dengan tempat dimana gw sekarang ‘bertarung’ di Jakarta, tempat dimana hampir seluruh ‘manusia’ mengadu nasib, mencari JODOH dan masa depan di kota ini. Ahh uda deh, lupakan saja bayang-bayang cerita Jakarta sejenak di rumah dimana kasih sayang selalu menyelimuti tiap sisinya. Miss my home 😦

Sebelum pulang ke Bali, gw denger dari temen gw tentang air terjun Sekumpul atau Bahasa inggris nya Air Terjun Sekumpul (air jatuh), nah dari beberapa kali googling liat peta dan lain-lain, jadilah pagi itu jam 10.00 wita gw berangkat menuju Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan , Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali, lengkap gw tulis untuk lo pada yang mau kesana, biar ga banyak nanya lagi ahahaha.. piss 😀 .

Perjalanan ke Sekumpul jika normal itu tidak kurang 1 jam-an (tambah 30 menit) dan itu kalo ndak ada masalah apa-apa di perjalanan ya. Start dari rumah gw di Singaraja (Kaliuntu) melalui jalan perkotaan dan bergradasi melihat tanah-tanah gersang dan berganti lagi menjadi dataran tinggi tapi tetap panas (Singaraja terkenal dengan daerah yang panas karena berada di tepi pantai, dan membentuk karakter penduduk keras dan Bahasa bali yang cukup kasar), dikanan kiri jalan tak banyak pemandangan karena tertutup oleh rumah-rumah penduduk, sementara di ujung sana terlihat birunya langit ditemani awan dan hijaunya pepohonan.

Air Terjun Sekumpul

Sekitar 1 jam sudah motor melindas jalan aspal menuju Sekumpul, dan gw tiba di pintu gerbang Sekumpul Waterfall. Biaya tiket disini di bagi menjadi dua satu yaitu tiket (katanya parkir) parkir dan tiket masuk yang kalo tidak salah gw bayar Rp.5000 atau Rp. 10,000,- . Lo ga usah pake guide lokal juga ga masalah kecuali kalo lo emang anaknya males buat jalan, dan males buat navigasi dimana lo berada sekarang 😀 . Jadi disini ga gw cantumin berapa biaya lokal guide ya (karena gw bukan travel agent ahaha) karena lo seharusnya ga usah pake juga sih. Perjalanan masih berlanjut karena dari pintu gerbang selamat datang di Air Terjun Sekumpul masih sekitar 1 – 2 kilometer lagi untuk di tempat gw parkir motor, kalo mobil parkir nya sekitar 200-300 meter dari pintu gerbang atau loket karcis.

Di Air Terjun Sekumpul itu terdapat 6 atau 7 air terjun , dan untuk sampai disana dari parkiran motor harus berjalan kaki menuruni anak tangga yang jumlahnya pernah gw hitung tapi lupa hitungannya di tengah-tengah jalan hahaa…. Yang pasti sedikit ada masalah di lutut lo kalo mau sampe di bawah. Belum lama berjalan dari tempat parkir, gw kaya masuk ke dunia yang berbeda, kalo pernah nonton film nya Indiana Jones yang kurang kurang lebih nya kaya gitu deh. Dari atas sini gw liat 3 air terjun ada di depan gw, mengalir bak lukisan berjalan dengan tampias air yang terbang terbawa angin. Ga sabar nih sampe bawah … let’s go …

Air Terjun Sekumpul

Air Terjun Sekumpul

Sekarang tepat 3 air terjun ada di depan mata gw, suara menderu air yang jatuh dari atas sana menciptakan percikan buih dan bulir-bulir air yang terbang menghantam muka. Air nya terlihat jernih sekali, salah satu sumber air untuk warga Singaraja adalah dari Sekumpul ini (lihat di google map). Kalo dari bebatuannya iseng-iseng sih gw liat, air terjun ini tersusun dari Breksi vulkanik, terlihat dari fragmen-fragment besar yang menyudut, hemm dahulunya bisa jadi ini intrusi, ahh sudah lah hehe… Jadi hal yang bisa lo lakuin di Air Terjun Sekumpul ini adalah mandi, foto-foto selfie, wefie atau apalah namanya dan tempat ini rekomendasi untuk dikunjungi dibandingkan tempat-tempat wisata mainstream di Bali kaya Kuta, Nusa Dua yang sekarang uda macet nya ngimbangin Jakarta. Ehh ini bukan penutup, gw ada mau cerita sedikit tentang ‘masalah’ kecil administrasi pengelolaan air terjun ini dan cerita lucu/unik dari bule prancis :D.

Jalan Menuju Air Terjun

Jalan Menuju Air Terjun

Air Terjun Sekumpul (dari dekat)

Air Terjun Sekumpul (dari dekat)

‘Kerikil” Kecil Air Terjun Sekumpul

Dibalik indah nya Air Terjun Sekumpul ada sedikit kerikil kecil di balik pengelolaan air terjun ini, ini gw sadari ketika gw hendak mengunjungi air terjun lainnya di area Sekumpul Waterfall. Seperti yang uda gw jelasin di atas ada 6 air terjun disini. Nah, ketika gw hendak ke sisi air terjun yang lain, seorang menanyakan hendak kemana, dari percakapan itu ia mengharuskan gw untuk membeli tiket terusan untuk ke tiga air terjun tersebut, lah gw ga mau tau dong, kan gw uda bayar pas masuk tadi. Baiklah dari pada gw buang-buang energy untuk berdebat gw beli tiket terusannya, dengan pernjanjian setelah ini gw mau ngobrol sama bli tadi.

Dari informasi bli tadi, ada yang menarik yaitu secara administratif Air Terjung Sekumpul berada di Desa Lemukih dan Sekumpul hanya mempunyai 1 air terjun yang masuk ke wilayah administratifnya. Namun, para pengunjung yang mempublish tulisannya di web (termasuk gw) menyebut bahwa tempat ini adalah kawasan Air Terjun Sekumpul, so lambat laun nama Sekumpul semakin di kenal. Di lain sisi, dari Desa Sekumpul telah lama mengelola air terjun ini dengan membuat anakan tangga atau akses menuju air terjun dari desanya. Begitu juga dari desa Lemukih yang membuat akses ke air terjun yang sama, jadi namanya mau apa bli? Air Terjun Sekumpul atau Lemukih nih kata gw?, hemm .. dia bingung garuk-garuk kepala.

Papan Pengumuman Air Terjun Lemukih ? atau Sekumpul ?

Papan Pengumuman Air Terjun Lemukih ? atau Sekumpul ?

Gimana ? Masih kurang bagus ?

Gimana ? Masih kurang bagus ?

Nah, apakah tidak ada upaya mediasi dari ke dua desa ?, dia  menjawab, mediasi telah dilakukan dengan pembagian persentasi dari tiket masuk atau karcis, namun belum ada kata sepakat untuk pembagian hasil satu tiket itu, sehingga itu mengapa ketika gw sudah di bawah harus bayar satu tiket lagi untuk menuju air terjun lainnya yang secara administrative ada di Desa Lemukih. Sedikit kompleks memang, mungkin bisa dirundingkan untuk jalan keluarnya supaya pengunjung tida bingung dengan penarikan dua kali tarif yang berbeda. Astungkara :D.

Si Bule Prancis Yang Ga Mau Rugi

Nah kalo yang satu ini lebih unik dan lucu menurut gw, setelah mengambil foto dan video di air terjun tadi gw jalan untuk pulang, namun awan mendung datang dan rintik hujan pun satu persatu turun membasahi pepohonan. Sejalan dengan itu gw liat pasangan bule yang hendak ke air terjun, namun mengurungkan niatnya karena hujan mulai turun dengan derasnya. Gw ga banyak bicara sama mereka, karena pada waktu yang sama gw coba interview dengan bli penjual karcis masuk itu mengenai masalah pengelolaan air terjun Sekumpul.

Tiga puluh menit berlalu sejak gw duduk di pondokan bersama beberapa pengunjung yang kehujanan, tiba-tiba seorang menepuk pundak gw dan berkata “Hi, can you speak English or Indonesia” dengan akses Prancis nya, gw jawab Ya, gw bisa Bahasa Inggris, Indonesia sama Bahasa Bali, ada yang bisa gw bantu ?, Tanya gw ke dia. Oke, sesi dia curhat nih kayanya,

Bule     : Oke, gini mas, tadi gw beli tiket masuk sama bapak itu, satu tiket harganya Rp. 15,000, dan karena hujan, gw dan cew gw berniat untuk batalain ke air terjun itu.

Gw       : Terus, apa yang bisa gw bantu ?

Bule     : Emmm… gw bisa minta tolong ga sama lo, tolong sampein ke bapak itu, kalo gw batal kesana dan gw minta duit gw balik lagi Rp. 30,000, dan gw akan balikin tiket nya

Gw       : Anjiirrrr , dalam hati gw berkata, faaaakkkk.. come on … Are you serious ? Karena liat muka nya melas banget, ya uda gw coba bantu… ahhhh dasar bule F&$(!*&$@#)$(* . Ya, gw bilang ke bapak nya dengan Bahasa Bali dengan sedikit candaan biar duit nya mau di balikin, dan untungnya bapak itu mau kasi balik duit Rp. 30,0000,- dan si bule kasi balik 2 karcis yang di beli tadi

Bule     : Thanks, mate for your help, (sambil senyum senyum)

Gw       : Ahhhhh… That’s ok kembali kasih .

So, pesan yang ada adalah pertama bule kebanyakan Eropa atau Amerika sangat strict sama yang namanya service , kembalian duit atau apapun lah itu namanya. Kalo misal dia naik taxi dan di argo tertera Rp. 75,500,- mereka bayar Rp.80,000 mungkin mereka akan minta kembalian itu haaha. Kedua, buat cew-cew yang ngefans dengan orang bule, endak semua bule yang dateng ke Indonesia itu tajir, jangan lo anggep dapet bule secara langsung lo bisa hidup aman secara ekonomi. Hemm… gw bilang gitu karena gw jadi ga laku kalo semua cew Indonesia ngejer bule.. hahahahaa….. kamf@#$*!@(#*$&(@&$..

 

Nyaman Jalan Kaki Disini

Nyaman Jalan Kaki Disini

Nebeng nampang dulu lah

Nebeng nampang dulu lah